Pengertian Ilmu Fawashil
Istilah Ilmu Fawashil terdiri dari dua suku kata: “ilmu” dan “fawashil”. Secara etimologi, fawashil – sebagaimana telah disinggung sebelumnya – adalah bentuk jamak (plural) dari kata fashilah yang berarti ujung akhir suatu ayat. Namun secara terminology, Ilmul Fawashil adalah:
هُوَ عِلْمٌ يُبْحَثُ فِيْهِ عَنْ أَحْوَالِ آيَاتِ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ مِنْ حَيْثُ مَعْرِفَةُ عَدَدِ آيَاتِ كُلِّ سُوْرَةٍ مَعَ بَيَانِ رُؤُوْسِ آيَاتِهَا وَخَاتِمَتِهَا
Ilmu yang di dalamnya dibahas tentang berbagai keadaan ayat Al-Qur’an al-Karim dari sisi pengetahuan terhadap jumlah ayat pada setiap surat disertai penjelasan tentang ujung akhir dari ayat itu. Istilah lain yang juga dipergunakan oleh para ulama’ adalah istilah “Ilmul ‘Adad”, suatu ilmu yang berbicara tentang jumlah ayat setiap surat Al-Qur’an. Dari sini dapat dikatakan secara umum bahwa yang dimaksud dengan al-Fashilah (al-Fawashil) adalah kalam (pembicaraan) yang terpisah dari kalam yang setelahnya, yang terkadang ia di ujung ayat dan terkadang tidak. Dan Fashilah terletak di akhir penggalan pembicaraan. Ia dinamakan dengan hal itu karena kalam terputus (berakhir) di tempat itu.
Kitab-Kitab Rujukan dalam Ilmul Fawashil
Ada beberapa kitab yang bisa dijadikan rujukan dalam Ilmul Fawashil ini, diantaranya:
- Basyirul Yusri Syarh Nazhimatuz-Zahari fi Ilmil Fawashili karya Al-Imam Asy-Syathibi Al-Qari (538 – 590 H = 1144 – 1194 M). Syarah dilakukan oleh Syekh Abdul Fattah al-Qadhi. Imam Syathibi di sini berbeda dengan Imam Syathibi pemilik kitab Al-Muwafaqat, sebab Imam Syathibi yang terakhir ini wafat 790 H = 1388 M.
- Nafaisul Bayan Syarh al-Faraid al-Hisan fi ‘Addi Ayil Qur’an, karya Syekh Abdul Fattah al-Qadhi (1325 – 1403 H = 1907 – 1982 M).
Post a Comment for "Pengertian Ilmu Fawashil"