MAKALAH TAFSIR PERIODE KLASIK : TAFSIR MASA NABI MUHAMMAD SAW
MAKALAH
TAFSIR PERIODE KLASIK :
TAFSIR MASA NABI MUHAMMAD SAW
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MADZAHIBUT TAFSIR
Disusun Oleh :
MUH. AMIN (1631034)
PRODI
ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR VI
FAKULTAS
USHULUDIN DAN DAKWAH
IAINU KEBUMEN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah
dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Tafsir Periode klasik Masa Nabi Muhammad SAW. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas Madzahibut Tafsir dengan
judul “Tafsir Periode Klasik Masa Nabi Muhammad SAW”. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah
makalah ini.
Demikian
yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ............................................................................... 2
DAFTAR ISI .............................................................................................. 3
KATA PENGANTAR ............................................................................... 2
DAFTAR ISI .............................................................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................
4
A. Latar Belakang...................................................................................
4
B. Rumusan Masalah...............................................................................
4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................
4
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................
5
A.
Pengertian Tafsir Periode Klasik......................................................
5
B.
Tafsir Masa Nabi Muhammad SAW................................................
5
BAB III PENUTUP....................................................................................
9
A. Kesimpulan.........................................................................................
9
B. Saran .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu tafsir merupakan ilmu yang paling mulia dan paling tinggi
kedudukannya, karena pembahasannya berkaitan dengan kalamullah yang
merupakan petunjuk dan pembeda dari yang
haq dan bathil. Tafsir al-Qur’an juga dikenal sebagai ilmu untuk memahami atau
menafsirkan yang bersangkutan dengan al-Qur’an dan isinya, yang berfungsi
sebagai mubayyin (penjelas), tentang arti dan kandungan al-Qur’an, khususnya
menyangkut ayat-ayat yang tidak dipahami atau samar.
Dalam memahami dan menafsirkan al-Qur’an yang diperlukan bukan
hanya pengetahuan bahasa Arab saja, tetapi juga berbagai macam ilmu pengetahuan
yang menyangkut al-Qur’an dan isinya yang biasa disebut dengan Ulumul Qur’an.
Ilmu tafsir ini telah dikenal sejak zaman Rasulullah dan
berkembang hingga di zaman modern sekarang ini. Adapun perkembangan ilmu tafsir
dibagi menjadi tiga periode yaitu zaman Nabi, sahabat dan tabi’in.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan
dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah :
1.
Pengertian tafsir periode klasik
2.
Tafsir masa Nabi
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penuliasan makalah
ini adalah :
1. Untuk mengetahui
pengertian tafsir periode klasik
2. Untuk mengetahui hal yang berkaitan dengan tafsir masa Nabi
BAB II
PEMBAHASAN
TAFSIR PERIODE KLASIK MASA NABI MUHAMMAD SAW
A.
Pengertian
Tafsir Periode Klasik
Sebagaimana
telah disinggung dalam pembahasan sebelumnya, Muhammad Husain adz-Dzahabi dalam
at-Tafsir wa al-Mufassirun dan Manna’ Khalil al-Qathhan dalam Mabahits fi’Ulum
al-Qur’an membagi periodesasi tafsir al-Qur’an menjadi tiga tahap: [1]
1.
Tafsir
al-Qur’an masa Nabi dan sahabat
2.
Tafsir
al-Qur’an masa tabi’iin
3.
Tafsir
al-Qur’an pada masa kodifikasi (pembukuan)
Tafsir al-Qur’an periode klasik mencakup tafsir al-Qur’an pada masa
Nabi dan sahabat serta tafsir al-Qur’an pada masa tabi’in. Jadi tafsir periode
klasik adalah tafsir yang muncul dan berkembang pada masa Rasulullah hingga
munculnya tafsir masa pembukuan (akhir masa Daulat Bani Umayyah atau awal
Daulat Bani Abbasiyyah), yakni abad I H samapai abad II H.
B.
Tafsir Pada Masa Nabi Muhammad SAW
Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tafsir itu muncul dan mulai sejak
al-Qur’an diturunkan. Sebab tatkala al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, sejak itu pula beliau melakukan suatu penafsiran dalam pengertian yang
sederhana, yakni memahami dan menjelaskan
kepada para sahabat. Beliau adalah the frist interpreter (awalul
mufasirrin), orang pertama yang menguraikan al-Qur’an dan menjelaskan kepada
umatnya.[2]
AL-Qur’an menegaskn bahawa tugas utama nubuwwah[3].
Nabi Muhammad saw adalah menyampaikan
muatan AL-Qur’an. Berbarengan dengan itu, berdasarkan AL-Qur’an pula Nabi
Muhammad saw diberi otoritas untuk menerangkan atau menafsirkan AL-Qur’an. Atas
dasar itu,para ahli tafsir dan ilmu AL-Qur’an seperti qari’,hafizh, dan para
mufasir pertama (al-mufasir al-awwal) dalam sejarah ilmu tafsirAL-Qur’an
menobatkan Nabi muhammmad saw sebagai mufassir pertama.
Tugas-tugas penyampaian (tabligh), penghafal (tahfidz),
pembacaan (tilawah), dan penafsiran AL-Qur’an yang di tetapkan Allah kepada
Nabi Muhammad saw. Itu dapat disimpulkan dari deretan ayat-ayat AL-Qur’an
diantaranya
AL-Maidah ayat 67:
*
$pkr'¯»t
ãAqߧ9$#
õ÷Ïk=t/
!$tB
tAÌRé&
øs9Î)
`ÏB
y7Îi/¢
(
bÎ)ur
óO©9
ö@yèøÿs?
$yJsù
|Møó¯=t/
¼çmtGs9$yÍ
4
ª!$#ur
ßJÅÁ÷èt
z`ÏB
Ĩ$¨Z9$#
3
¨bÎ)
©!$#
w
Ïöku
tPöqs)ø9$#
tûïÍÏÿ»s3ø9$#
ÇÏÐÈ
Hai rasul, sampaikanlah apa yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang
diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara
kamu dari (gangguan) manusia[430]. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang kafir.
AL-Ankabut ayat 45:
ã@ø?$#
!$tB
zÓÇrré&
y7øs9Î)
ÆÏB
É=»tGÅ3ø9$#
ÉOÏ%r&ur
no4qn=¢Á9$#
(
cÎ)
no4qn=¢Á9$#
4sS÷Zs?
ÇÆtã
Ïä!$t±ósxÿø9$#
Ìs3ZßJø9$#ur
3
ãø.Ï%s!ur
«!$#
çt9ò2r&
3
ª!$#ur
ÞOn=÷èt
$tB
tbqãèoYóÁs?
ÇÍÎÈ
Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al
Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
AN-Nahl ayat 44:
ÏM»uZÉit7ø9$$Î/ Ìç/9$#ur 3 !$uZø9tRr&ur y7øs9Î) tò2Ïe%!$# tûÎiüt7çFÏ9 Ĩ$¨Z=Ï9 $tB tAÌhçR öNÍkös9Î) öNßg¯=yès9ur crã©3xÿtGt ÇÍÍÈ
Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan kami turunkan
kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang Telah
diturunkan kepada mereka[829] dan supaya mereka memikirkan,
Jelaslah bahwa ayat-ayat di atas
memerintahkan Nabi Muhammad Saw. Supaya menyampaiakn,membaca,menghafal,dan
menafsirkan AL-Qur’an. Dalam hal ini Nabi Muhammad Saw. Telah melaksanakan
tugas-tugas Allah dengan perima dan berhasil, baik sebagai pembaca dan
penghafal Al-qur’an(qari dan hafizh) maupun penjelas (mubayyin)
Al-qur’an.[4]Lebih
dari itu,beliau juga menyelesaikan seluruh tugas sucinya(sacred mission)
untuk mengamalkan dan mempraktekan ajaran-ajaran Al-qur’an selama kurang lebih
23 tahun (610-632 m).
Apa rahasia sukses Nabi Muhammad
Saw. Dalam melaksanakan tugas nubbuwah itu? Rahasia sukses itu terletak
pada campur tangan Allah, yakni beliau mendapatkan pengajaran Al-qur’an berikut
penjelasanya dari Allah atau malaikat Jibril. Tuhan yang Maha Pemurah yang
telah mengajarkan Al-qur’an. Dia menciptakan manusia,mengajarnya pandai (QS
ar-Rahman, 55:1-4) yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat (QS
an-Najm,53-45).
Rasulullah Saw. Setiap menerima ayat
Al-quran langsung menyampaikan kepada para sahabat serta menafsirkan mana yang
perlu ditafsirkan. Penafsiran Rasulullah Saw. Itu ada kalanya dengan sunnah
qauliyah, ada kalanya dengan sunnah fi’liyah dan ada kalanya dengan sunnah
taqririyyah.[5]
Penafsiran Al-qur’an yang telah
dibangun oleh Rasulullah Saw. Ialah penafsiran Al-qur’an dengan Al-qur’an atau
penafsiran Al-qur’an dengan pemahaman beliau yang kemudian dikenal dengan
sebutan as-Sunnah atau Hadis. Jika Al-qur’an itu sifatnya murni karena
semata-mata wahyu Allah, baik teks atau lafadz dan maknanya, Hadis-kecuali
Hadis Qudsi- merupakan hasil pemahaman beliau dari ayat-ayat Al-qur’an. Jadi
sumber tafsir Al-qur’an pada zaman Rasulullah Saw. adalah Al-qur’an itu sendiri
dan hadis, sedangkan mufassir[6]
atas ayat-ayat Al-qur’an itu pada masa Nabi Muhammad Saw. Hanyalah beliau
sendiri sebagai mufasir tunggal. Dalam hal ini, para sahabat yang
tergabung dalam peroide mutaqadimiin baru menafsirkan Al-qur’an setelah
Nabi Muhammad Saw.wafat.
Mempelajari
tafsir tidak sukar bagi para sahabat karena mereka menerima langsung Al-qur’an
dari Shahib ar-Risallah[7]
dan mempelajari tafsir Al-qur’an pun dari beliau sendiri. Mereka mudah
mengetahui tafsir Al-qur’an dan mudah memahaminya karena Al-qur’an itu dalam
bahasa mereka dan karena suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa turun ayat
dapat mereka saksikan. Perna para sahabat bertanya kepada Rasul tentang tafsir dhulm
dalam surat Al-An’am ayat 82, Rasulullah Saw. Menerangakan kepada sahabat bahwa
yang dikehendaki dengan dhulm dalam ayat ini adalah syirik sesuai
tafsirnya dengan firman Allah surat Luqman ayat 13.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yang perlu kita ketahui
penafsiran
masa Nabi Muhammad Saw.adalah:
a.
Nabi adalah
mufasir pertama sesuai mandat Al-qur’an surat An-Nahl ayat 64, Al-maidah ayat
67.
b.
Kuantitas tafsir
Nabi Ulama berbeda pendapat:
1.
Nabi menjelaskan
seluruh isi Al-qur’an,menurut Ibnu Taimiyyah.
2.
Nabi tidak
menafsirkan seluruh isi Al-qur’an kecuali sedikit,menurut Jallaluddin
as-Suyutti.
3.
Tidak menyeluruh
jika dilihat aspek lisan,karena akhlaq Nabi adalah Al-qur’an.
c. Penafsiran Rasulullah adakalanya dengan
sunnah qauliyyah,dengan sunnah fi’liyah dan adakalanya dengan sunnah
taqririyah.
B. Saran Dan Kritik
Demikian
makalah yang kami susun, semoga bermanfaat. Apabila terdapat kesalahan kata dan penyusunan kami memohon
kritik dan saran serta permohonan maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Mustaqim, Abdul, Madzahibut Tafsir,
Yogyakarta, Nun Pustaka 2003.
Hasbih Ash-Shiddieqy,Teungku Muhammad, Sejarah
dan Pengantar Ilmu Al- qur’an Tafsir,
Semarang, Pustaka Rizki Putra 2009.
Izzan, H. Ahmad, Drs,M.Ag, Metodologi Ilmu
Tafsir, Bandung, Tafakur 2001.
[1] .
Abdul Mustaqim, Madzahibut Tafsir, (Yogyakarta: Nun Pustaka, 2003), hlm,33
[2] .
Op. Cit, hlm, 34
[3]
kenabian
[4]
Izzan, H Ahmad, Drs, M.Ag, Metodolgi Ilmu Tafsir, Bandung, 2011.hal 17
[5]
Hasbi Ash-Shiddieqy,Teungku Muhammad, Ilmu Al-qur’an tafsir,
Semarang,2009.hal175
[6]
Yang menafsirkan
[7]
Nabi Muhammad Saw.
Post a Comment for "MAKALAH TAFSIR PERIODE KLASIK : TAFSIR MASA NABI MUHAMMAD SAW"