Teknologi mutahir, manusia.
Teknologi mutahir, manusia.
Oleh : @elrosyadi296
Ini adalah sebuah pemikiran gue, tapi bukan niatan gue
berpikiran sesat ato apapun itu. Gue hanya mengotak-atik apa yang gue lihat,
dan mencoba untuk mengkoneksikannya. Tapi sebelumnya, gue mau nanya kepada
kalian yang baca, bagaimana nada kalian membaca judul diatas, maksudnya apa
yang kalian tangkap dari judul diatas.
Apakah, “teknologi mutahir manusia”, artinya tekonologi
canggih buatan manusia, ato “teknologi mutahir, manusia”, artinya manusia itu
sendirilah teknologi mutahirnya.
Tapi, yang gue maksudkan disini adalah yang kedua, yaitu
bahwa manusia itu sendirilah, yang merupakan teknologi mutahir.
Mengapa demikian ?
Entah gue salah ato nggak, gue nggak tau. Tapi gue
berpikiran bahwa teknologi zaman now, adalah sebuah copy-an dari teknologi yang
ada dalam diri manusia.
Kalian tau, perekam suara, perekam video, sampai media
penyimpanan ?
Ya, itu semua adalah teknologi hasi copy dari teknologi
dalam diri manusia.
-
Media penyimpanan = otak.
-
Perekam suara = telinga.
-
Perekam video = mata
-
Alat-alat produksi = tangan dan kaki.
Dan yang gue heranin adalah mereka-mereka yang sombong,
padahal mereka itu hanyalah men-copy-paste-kan teknologi, yang ke semua itu
“All Right Reserved Allah SWT”
Satu teknologi yang gue pikir, itu masuk ke dalam
golongan teknologi milenium ato setingkat dengan Komputer, yaitu teknologi anti
virus.
Ya, teknologi anti virus dalam diri manusia adalah hati.
Hati manusia yang bersih mampu menjadi antir virus bagi teknologi yang lainnya,
artinya hati manusia akan menyaring, manakah perbuatan yang akan dilakukan ato
tidak oleh teknologi lainnya. Akan tetapi sebaliknya, jika hati manusia telah
rusak, virus-virus akan mudah masuk ke dalam sistem teknologi yang lainnya.
Satu lagi, sebuah teknologi, yang gue pikir itu adalah
teknologi lama, tetapi manusia baru menerapkannya, sebut saja U-cloud (ato
apalah gue lupa, tapi yang gue maksud adalah penyimpanan awan). Kalian yang
sering “surfing” di dunia maya, khususnya pen-download, pastinya tak asing
dengan situs media fire, ato google drive. Apa itu ?
Ya, itu adalah contoh 2 situs yang memberikan jasa
penyimpanan online. Artinya, kalian mengunggah file dan kalian juga dapat
mengambilnya sewaktu-waktu, ato sesuai ketentuan.
Lalu dimanakah teknologi manusia semacam ini ?
Nah, disini gue mau mencoba menuliskan apa yang gue
otak-atik dalam otak gue.
Kalian pasti nggak asing lagi dengan “malam nisfu
sa’ban”. Apa itu ? singkatnya adalah sebuah waktu dimana amal perbuatan
dilaporkan kepada Allah SWT, itu yang gue paham.
Nah, disini otak gue memunculkan sebuah pemikiran, bahwa
ada 2 teknologi yang terinstal dalam diri manusia, contoh :dapat meniru gerakan
orang lain. Satu teknologi yang manusia lain mampu melihat hasilnya (teknologi
Nas), yang kedua teknologi yang manusia tidak mampu melihat hasilnya (teknologi
Robb), contoh : ikhlas.
Artinya setiap hal apapun yang dilakukan oleh manusia
akan menghasilkan 2 data, yang disimpan dalam media penyimpanan. Berbentuk
tabel dengan 2 kolom. 1 data untuk manusia, 1 data untuk Robb. Contoh :
seseorang yang memberi bantuan, menghasilkan 2 data. 1 data untuk manusia, yang
hasil output-nya dapat dilihat, yaitu “wah, orang itu baik”, pujian. 1 data
untuk Robb, dimana data ini diidentifikasi terlebih dahulu, oleh hati. Ketika
didalamnya terindex sebuah virus (entah itu riya, sombong, ‘ujub, dll) maka kolomnya
tidak akan memunculkan data dan berwarna merah. Begitu juga dengan amal-amal
yang dilakukan oleh teknologi lainnya, suara, video, gambar, dll.
Semua data yang dihasilkan disimpan dalam media
peyimpanan, sampai waktu peng-upload-an, yaitu yang gue sebut dengan “malam
nisfu sa’ban”
Jadi menurut pemikiran gue, bahwa teknologi penyimpanan
awan ato cloud-cloud itu adalah teknologi yang sudah ada dalam diri manusia,
yaitu peng-upload-an data (amal, red) pada malam nisfu sa’ban.
Gue lanjutin, bahwa data yang di upload pada malam nisfu
sa’ban adalah data Robb, yang mana besok pada hari kiamat pada saat penghisaban
amal, data tersebut dijadikan sebagai data base untuk mencocokkan antara data
Nas dan data Robb. Dan menurut gue, data Robb nggak dapat dipengaruhi oleh hal
apapun dan sudah paten. Jadi, ketika terjadi ke tidak cocokkan ato tidak
sinkron antara data Nas dan data Robb, maka data Robb-lah yang benar, karena
meskipun dalam data Nas terindex, tetapi data Nas adalah dat yang rentan sekali
terinfeksi virus. Begitu juga sebaliknya, ketika dalam dat Robb, terindex,
tetapi dalam data Nas tidak terindex, yang digunakan tetap data Robb, karena
data Robb sudah dipastikan terbebas dari virus. Dan itu artinya saat manusia
itu beramal, memang benar-benar ikhlas lilahita’ala, sehingga meskipun dalam
data Nas tidak terindex, akan tetapi didalam dat Robb terindex.
Demikian hasil dari otak gue yang udah lam gue simpen dan
akhirnya gue tuliskan juga. Kalo emang itu salah, itu adalah kesalah dari gue,
dan jika itu benar itu hanya milik Allah semata. Wallohu A’lamu bish Showab.
Post a Comment for "Teknologi mutahir, manusia."