CARI TAHU LEBIH DALAM TENTANG PP AL ISTIQOMAH, TANJUNGSARI
PROFIL
PONDOK
PESANTREN AL-ISTIQOMAH
TANJUNGSARI
PETANAHAN KEBUMEN
A.
Sejarah perkebangan Pondok
Pesaantren Al-Istiqomah
Pondok pesantren Al-Istiqmah ,
terletak di desa Tanjungsari Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen Propinsi
Jawa Tengah. Adalah KH.Abdullah Mukti merupakan awal mula perintis berdirinya
Pondok Pesantren Al-Istiqomah , setelah lama bermukim dan belajar ilmu agama di
Makkah tahun 1912-1936 M berguru pada Syeh Abdurrohman di Makkah.
Kh.abduloh mukti sekembalinya dari mekah pada
tahun 1936. Di kampung halamannya desa tanjungsari, mengembagkan ilmunya dengan mendirikan majlis
ta’lim dan tharekat Qodariyah Naksabandiyah. Dan dalam perkembanganya
tharekat Qodiriyah Naksabandiyah ini
jamaahnya semakin banyak dan pesat. Para jama’ah tharekat Qodariyah
Naksabandiyah ini berdatangan dari sekitar desa tanjungsari, dan kemudian
kegiatan tharekat ini dipusatkan disebuah masjid yaitu Al Istiqomah sebagai
tempat para jama’ah tharekat qodiriyah naqsabandiyah ini melakukan suluk dan
ba’iat langsung kepada KH. Abdulloh mukti yang sebagai mursyidnya.
Setelah 24 tahun mengamalkan ilmu dan
mengabdikan diri kepada masyarakat di kampong halamannya, KH.Abdullah Mukti wafat tahun1958.
Sepeninggalan KH.Abdullah Mukti kegiatan dan kepemimpinan diteruskan oleh KH.
Bajuri, akan tetapi dalam masa kepemimpinan KH. Bajuri kurang berjalan dengan
baik. Sehingga jamaah tharekat Qodiriyah Naksabandiyah ini pindah ke jetis
kutosari, tharekat yang diasuh dan di pimpin oleh KH. Mahfud khasbulloh dan
sebagian lagi pindah ke karanganyar, dengan mngikuti tharekat yang diasuh dan
di pimpin oleh KH. Umar nasir.
Kegiatan pesantren mulai Nampak
kembali pada tahun 1975, di saat KH. Amin Rosyid putra sulung dari KH.Bajuri
pulang dari menimba ilmu dan mukim di tanah kelahiranya yakni desa tanjungsari,
mulailah ia mrintis kembali apa yang telah di lakukan oleh kakeknya KH.Abdullah
Mukti, yaitu dengan merintis majelis ta’lim mingguan di samping juga mengajak
anak-anak santri masjid Al- Istiqomah. Pada tahun 1982 KH.Amin Rosyid mulai
mendirikan taman pendiddikan al-qur’an (TPA) Al-Istiqomah, dengan sistem
belajar cepat bias membaca dan menulis Al_qur’an, pada periode inilah mulai di
bangun asrama untuk para santri yang kemudian diganti dari taman pndididkan
al-qur’an (TPA) menjadi pondok pesantren al-istiqomah.dalam perkembanganya
pondok pesantren al-istiqomah juga mendirikan madrasah diniyah yang terdiri
dari tiga tingkat yaitu tingkat awwaliyah, tingkat wustho, dan tingkat ‘ulya.
Pada pertengahan tahun1990-an, pondok
pesantren al-istiqomah mulai menata struktur kependidikanya, yakni dengan
melegalisasikan kegiatan pesantren baik di bidang pendidikan, keagamaan,
social, kemasyarakatan, dan dunia usaha yang berbadanhukum yang masuk dalam
sebuah institusi yayasan. Yayasan yang di sponsori atau didirikan oleh pengasuh
pondok bernama yayasan pendidikan al-istiqomah karya guna(YAPIKA). Yayasan
“YAPIKA” ini menaungi kegiatan pendidikan formal yakni madrasah aliyah YAPIKA yang berdiri sejak tahun 1999,
pendidikan non formal madrasah diniyah yang berdiri tahun 1982.
Pondok pesantren al-istiqomah yang
terletak di desa tanjungsari petanahan kebumen jawa tengah,saat ini di asuh
oleh KH.Amin Rosyid, dan telah banyak mengalami perkembangan baik dibidang
saran fisik maupun sistem belajar-mengajarnya. Sampai saat ini, jumlah
santrinya kurang lebih 250 orang, putra-putri, 60% santri adalah pelajar
madrasah aliyah(MA), madrasah tsanawiyah(MTS) dan madrasah ibtidaiyah(MI).
beberapa di antaranya mengambil kuliah di sekolah tinggi nahdlatul
ulama(STAINU) kebumen, dan selebihnya adalah santri takhasus (madrasah
diniyah). Dalam perkembanganya, pesantren yang mendapat nomor statistic pondok
pesantren(NSPP): 512330504003, dari departemen agama kabupaten kebumen ini pola
dan system pendidikan yang di gunakanya menitik beratkan pada kegiatan di
madrasah diniyah serta kepesantrenan salafiyah(non formal) dan Madrasah Aliyah
(formal).
Fasilitas
Pondok Pesantren Al Istiqomah yang ada saat ini antara lain mempunyai dua lokal
gedung asrama putra, yang masing-masing mempunyai 3 kamar. Dan asrama putri
satu lokal dengan 5 buah kamar, di lengkapi dengan kamar mandi serta wc putra
dan putrid.
Sarana
lainnya adalah Masjid, perpustakaan, koperasi santri, Aula, gedung Madrasah
Aliyah dan Diniyah, Bengkel motor dan mobil, Laboratorium Komputer, sarana
Olahraga dan lain-lain.
Kunjungi website resminya disini >>
B.
Dasar dan Tujuan Pondok
Pesantren Al Istiqomah
Pondok
Pesantren Al Istiqomah merupakan lembaga sosial keagamaan yang keberadaannya
telah di akui sebagai salah satu lembaga pendidikan yang lebih menekankan bidang
kajian tafaqquh fiddin serta sebagai wahana pencetak generasi-generasi
muda penerus cita-citaperjuangan bangsa dan pembanunan nasional yang
ber-akhlakul karimah.
Adapun
tujuan di dirikannya Pondok pesantren Al Istiqomah yaitu: amar ma’ruf nahi munkar, kesadaran untuk mengamalkan nilai-nilai
agama, kesedrhanaan, ketaqwaan, dan sikap saling tolong menolong ssama manusia
serta menjaga citra hubungan antara manusia dengan makhluk lain dan hubungan
manusia dengan Khalik.
Pendidikan
di Pesantren ini dikandung maksud ingin mencetak generasi muslim yang bertaqwa,
brilmu pengetahuan yang tinggi dan ber-akhlakul karimah. Hal ini dapat di
uraikan lebih rinci sebagai berikut:
1.
Membentuk dan mencetak
serta mengembangkan generasi islam yang briman dan brtaqwa kepada Allah SWT,
berilmu, tangguh, trampil, mandiri, dan berakhlak mulia.
2.
Memberdayakan dan
mengembangkan SDM di bidang keagamaan, pendidikan, kebudayaan, dan IPTEK.
3.
Mensyi’arkan dan menegakan
ajaran islam dengan bermadzhab ahlu sunah wal jamaah.
Tercapainya tujuan pendidikan dan pembinaan Pondok
Pesantren Al Istiqomah tersebut dapat
terlihat pada pola dan tingkah laku santri selama berada di lingkungan
Pondok Pesantren serta pada semangat dan motivasi dalam melaksanakan
ajaran-ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.
C.
Sekilas Pngasuh KH Amin
Rosyid
Kyai tidak kalah pentignya dengan keberadaan santri, di
sini kyai mempunyai peranan sangat besar dalam maju mundurnya sebuah pesantren.
Seorang kyai diharapkan mampu menunjukan kepemimpinan dan kemampuanya karena
telah mendapat kepercayaan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan yang
dihadapi terutama sekali yang menyangkut bidang keagamaan.
Saat ini PP.Al-Istiqomah diasuh oleh KH. Amien Rosyid
bin KH Bajuri mukti. Beliau dilahirkan di desa tanjungsari pada tanggal 19
september 1948. Riwayaat pendidikan bliau dimulai ketika masih kecil mngenyam
pendidikan sekolah Rakyat kewarisan lulus pada tahun 1960, dilanjutkan dengan
belajar di MTs 6 tahun(Tsanawiyah lengkap) sejak tahun 1960 sampai 1965 di
pondok pesantren salafiyah wonoyoso. Pada tahun 1965 pula beliau meneruskan
studinya di iain sunan kalijaga Yogyakarta pada fakultas syari’ah jurusan
Qodlo, dan berhaasil menyelesaikan sampai tingkat doctoral ll (Sarjana Muda),
lulus tahun 1971.
Sejak kecil, ia telah terbiasa hidup prihatin. Saat umur
2 tahun, ia di asuh oleh Ibundanya Siti Bandiyah yang telah cerai dari KH.
Bajuri. Bersama Ibunya ia kemudian tinggal di Kutawinangun, lalu pada tahun
1952 sang ibu menikah lagi dengan seorang pria yang bernama Bapak Kailani.
Tahun-tahun berikutnya ia mendapatkan didikan tentang agama dari ayah tirinya
tersebut.
Riwayat pndidikan non formal, beliau mulai pada tahun
1960 sampai 1963, dengan mengaji dengan seorang kyai desa bernama kyai Qolyubi,
seorang alumni dari pondok Tremas yang tinggal di dusun Wedi Prasutan Ambal
Kebumen.ia juga belajar ilmu tartil al-qur’an kepada kyai Abdul Syukur alumni
Pondok Kaliwungu Kendal. Kemudian pada tahun 1963 sampai 1965 sambil belajar di
sekolah formal Tsanawiyah beliau mengaji pada KH. Fathurrohman, dan kyai Ahmad
Nasoha, Pengasuh pondok Pesantren Salafiyah wonoyoso kebumen. Sampai disini
beliau masih merasakan hausnya ilmu pengtahuan, maka saat studi di Yogyakarta
beliau juga berguru pada beberapa kyai yang ada di sana. Diantara guru ngaji
beliau adalah KH. Daldiri Ashari Lempuyangan, KH. Ali Maksum Krapyak, dan KH.
Tolhah Mansyur Sleman, kepada kyai Tolhah beliau mengaji kitab Ibnu Aqil,
Bukhori dan Riyadus Solihin. Mengaji kitab Ihya Ulumudin kepada K. Mursid Plosokuning Sleman. Dan juga mengaji kitab-kitab hikmah
kepada KH. Munajah Muhdi dah KH. Mujab Muhdi Krapyaklor.
Pengabdian pada agama dan masyarakat
Peran KH. Amien Rosyid dalam hal pengabdian pada
agama dan masyarakat dapat diketahui
lewat usahanya mendirikan dan mengepalai madrasah diniyah mekarsari
kutowinangun pada tahun 1960-1963. Lalu pda tahun 1963-1965 menjabat sebagai
ketua IPNU cabang kebumen. Ketika hidup di Yogyakarta, pada tahun 1965-1968
beliau mengkoordirnir pengajian khusus anak-anak se keseluruhan caturtunggal
depok sleman. Pada tahun 1968-1971, dipercaya menjadi ketua IPNU cabang sleman.
Kemudian setelah menikahi Ny Hj marti nuryati aktifis IPPNU cabang sleman
(ketua cabang sleman) putri sulung kh Mujab muhdi krapyaklor Sleman pada tahun 1971-1973
beliau di minta menjadi sekretaris tanfidziyah NU cabang sleman Yogyakarta. Di
tahun 1968-1974 beliau juga mendirikan sekaligus menjadi kepala PGA wahid
hasyim (sekarang MA wahid hasyim) di pondok pesantren wahid hasyim sleman
Yogyakarta yang pertama.
Pada
tahun1974, lantas beliau pulang ke kota kelahirannya kebumen.sekembalinya dari
kota Yogyakarta tersebut, pada tahun1975-1980 beliau menjadi ketua NU cabang
petanahan. Setelah itu,di minta mengabdi pada pengurus cabang kebumen sebagai
sekretaris tanfidziyah mulai dari tahun 1980-1982. Pengabdian di NU ini
dilanjutkan menjadi khatib syuriyah cabang kebumen pada tahun 1982-1984. Pada
tahun 1982 kh Amin rosyid mulai mendirikan taman pendidikan Al-quran (TPA)
Al-istiqomah.
Disamping
itu, beliau juga memiliki aktifitas pengabdian lain, seperti menjedi kepala MTs
jagamertan pada tahun 1975-1982. Lalu pada tahun 1987 membantu mndirikan
yayasan YAKPI (yayasan kesejahteraan pndidikan islam) dan pondok pesantren
Darusa’adah sampai tahun1992.
Setelah
melewatkan hidupnya dengan penuh pengabdian di berbagai lembaga pendidikan
maupun jam’iyah NU, KH Amin Rosyid mulai berkonsentrasi mengajarkan ilmunya di
pondok pesantren yang dulunya telah dirintis oleh kakek beliau KH Abdul Mukti.
Pondok tersebut bernama pondok pesantren Al-istiqomah, pondok yang tergolong
sederhana ini telah mendapatan nomor statistik pesantren (NSP) dari departemen
Agama yakni:512330504003. Dengan harapan besar para pengelola dan santrinya
senantiasa istiqomah dalam memperjuangkan dan menyiarkan agama islam di
masyarakat kebumen dan sekitarnya.
Kini,
disamping beliau tekun mengajar santri-santrinya, beliau juga melayani
keinginan masyarakat yang ingin mendapat siraman rohani melalui kegiatan
ceramah baik sifatnya rutin bulanan, selapanan, maupun incidental. Beberapa
tempat yang rutin beliau datangi untuk berbagi ilmu agama antara lain di desa
sidomulyo, kebonsari, kutowinangun, karangsambung, munggu dan karanggadung,
semuanya ada di wilayah kebumen.
Di pondok
al-istiqomah sendiri beliau rutin mengisi pengajian kitab tafsir maraghi dan
kitab ihya Ulumuddin setiap bakda maghrib untuk jamaah dewasa dan orang tua.
Lalu pada setiap malam selasa bakda maghrib memimpin mujahadah rutin di masjid
al-istiqomah. Di teruskan malam rabu-nya dengan mujahadah Dalailul khoirot
bersama jamaah masjid.
Buku
karya ilmiah KH Amin Rosyid yang pernah di buatnya adalah; keadilan islam
(tugas akhir pada fakultas syariah IAIN Yogyakarta, 1971), Tuntunan Thoriqoh
Qodiriyah Naqsabandiyah (Sumbangsih Offset Yogyakarta, 1978), Editor Tarjamah
Fathul Qorib Drs. (Sumbangsih Offset, 1984). Makalah koperasi dalam Islam
makalah Kopontren se kab. Kebumen, 1993). Metode Tulis Baca Al-Qur’an Kilat
untuk Anak Usia TK, (Buku Panduan, 1982, pernah di sampaikan dalam Penataran
pengawas Pendidikan Agama Tingkat Propinsi Jawa Tengah di Tawangmangu 1986.
Kyai “MBENGKEL”
Ada hal
yang menarik dari profil KH. Amien Rosyid ini dan bisa di jadikan contoh bagi
para santrinya. Dalam kesehariannya, ia senantiasa menggunakan waktu luang di
luar jam mengajar santri dan member sitraman rohani kepada jamaah pengajian,
dengan bertani dan berkebun. Seakan tidak ingin membiarkan waktunya terbuang
percuma tanpa kegiatan yang bermanfaat. Cirri khas yang menonjol darinya
adalah, orang juga menyebutnya “kyai mbengkel”. Penyebutan kyai mbengkel ini
tidak lepas dari kebiasaaan lain beliau yang lebih suka utak-atik sendiri
kendaraan motor dan mobil miliknya. Setiap ada kerusakan pada motor atau
mobilnya, langsung diperbaiki dan ditangani sendiri.
Terkadang
untuk memberi pelajaran atau menularkan pengalaman tentang otomtif dan
perbengkelan kepada para santrunya, beliau ajak serta santri untuk membantu
memperbaiki kendaraan-kndaraan tersebut. Jarang sekali beliau membawa mobil dan
motornya untuk diperbaiki ke bengkel milik orang lain. Jika sudah sangat
terpaksa dan peralatan yang dimiliki tidak ada, baru beliau menyerahkan
perbaikan kendaraannya kepada bengkel orang lain.
Kalau
berkunjung kerumahnya, maka akan terlihat bahwa dihalaman rumah beliau ada
bangunan sederhana yang dijadikan sebagai tempat parkir mobil dan peralatan
perbengkelan, onderdil atau barang-barang bekasyang masih ada hubungannya
dengan mobil dan motor. Tamu yang dating kerumahnya seringkali menemukan sang
kyai sedang belepotan oli mengutak-atik motor atau sedang tiarap dibawah mobil
ditemani seorang atau beberapa santri yang bertugas melayani dan membantu
perbaikan mobil. Untuk urusan ban bocor baik mobil ataupun motor juga beliau
sendiri yang menambalnya.
Ketika
dirunut masa mudanya, ternyata sang kyai sang sempat mengenyam bangku perguruan
tinggi ini semasa kuliah di IAIN SunanKalijaga Yogyakarta pernah menyempatkan
diri belajar otomotif dan perbengkelan kepada seorang tukang bengkel disana.
Untuk menambah penghasilan beliau juga sering membeli motor yang rusak atau
jelek, lalu diperbaiki dan diperbaharui untuk dijual lagi dengan harga yang
lebih tinggi.
D.
ELEMEN-ELEMEN PESANTREN
AL-ISTIQOMAH
Diantara
elemen-elemen Pondok Pesantren Al- Istiqomah adalah sebagai berikut:
1.
Pengurus Pondok Pesantren Al-Istiqomah
Susunan
kepengurusan Pondok Pesantren Al-Istiqomah:
Pelindung : KH. Amin
rosyid (pengasuh)
Penasehat : H. Ali muin amnur,LC
: Ali muhdi M.S.I
Ketua :
Edi ahyani S.Pd.I
Sekretaris : Anifudin
Bendahara : Ade Arifin
B.S
seksi pendidikan : Ali Azhar S.Th.I
seksi pendidikan : Ali Azhar S.Th.I
Seksi
keamanan :
M.Asmakin Nurrohman S.Pd.I
Seksi
kebersian :
Amirhamjah & Ma’mun Rofiq
Seksi
sarana&prasana : Misman
Seksi
humas : Ahmad Latifudin
Dalam setiap kegiatan yang sifatnya
seharian, mingguan,dan bulanan maupun temporal para pengurus keperan aktif
dalam mengkooedinasi kegiatan di lembaga pesantren sehingga kegiatan-kegiatan
di lembaga pondok pesantren Al-Istiqomah dilakukan rapat-rapat koordinasi
paling sedikit satu kali dalam sebulan, dengan maksud untuk selalu dapat
mengevaluasi kegiatan-kegiatan pesantren dan juga untuk memperbaiki kinerja
pengurus.
Kepada para santri diberikan beberapa
kegiatan tambahan yang sifatnya
pengembangan bakat dan minat santri, seperti khitobah (latihan pidato),
hadroh,berzanji, kursus bahasa Arab dan inggris,seni kaligrasi, seni baca
al-quran, kursus computer, perbengkelan.
2.
Madrasah Diniyah
Secara umum kegiatan-kegiatan pondok pesantren
Al-Istiqomahterbagi menjadi dua yaitu Madrasah Diniyah (Intrakulikuler) dan
(Ektrakulikuler). Kegiatan Mrasah Diniyah yang dikepalai Ali Ashar S.Th.I ini
mengacau pada kurikulum yang dibuat oleh pesantren seendiri . khusus untuk
kelas awwaliyah ditambah dngan kurikulum madin dari depatermen agama RI. Mentri
Intrakulikuler diniyah merupakan kegiatan inti atau ruuhul ma’had
di pesantren ini. Madrasah Diniyah Al-istiqomah yang telah dapat Nomor
Statistik Madrasah Diniyah (NSMD); 412330504001 ini melaksanakan kegiatan
belajar mengajar yang terbagi menjadi tiga tingkatan; Awwaliyah, Wustho, dan
Ulya. Jam kegiatan di laksanakan setiap sore jam 14.00-15.00 WIB (ba’da sholat
‘ashar) dan malam jam 18.30-19.30 WIB ( ba’da sholat magrib), kecuali malam
jum’at dan hari jum’at.
Sedangkan untuk kegiatan
belajar kepesantrenan (ekstrakurikuler) menggunakan metode bandungan, dilaksanakan setiap ba’da shubuh.
Khusus untuk putra bertempat di masjid, sedangkan untuk yang santri putrid
bertempat di ndalem(rumah) kyai, kegiatan ini selesai jam 06.00 WIB pagi.
Kegiatan pesantren al-istiqomah lain yang penting adalah
tahfidz al-qur’an (menghafal al-qur’an). Kegiatan mengaji dan menghafal kitab
al-qur’an ini berlangsung di pesantren putri, yang di asuh oleh Ibu Ana Nur Latifah, S.Ag, Ibu Nur Istiqomah,
S.Pd.I, dan Ibu Hanik Rahmawati, S.Ag. Semua santri putri di wajibkan mengikuti
program tahfidz al-qur’an minimal juz 30 (juz amma), sedangkan bagi yang ingin
melanjutkan ke program tahfidz secara penuh (30 juz), maka di berikan
kesempatan untuk menempuhnya.
Dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, di samping
ada pengasuh ( Kyai dan Nyai) juga dibantu oleh beberapa ustadz dan ustadzah
yang sebagian besar merupakan alumni dari berbagai pondok pesantren yang
berlatar belakang akademisi.
Ustadz-Ustadzah atau tenaga pendidik di Madrsah Diniyah
Pondok Pesantren Al Istiqomah antara lain:
§
KH Amien Rosyid
§
Hj. Marti Nuryati
§
H Ali mu’in Amnur, Lc.
§
Ahmad Mufid, S.Ag.
§
Hanik Rahmawati, S.Ag.
§
Ana Nur Latifah, S.Ag.
§
Ali Muhdi, M.S.I
§
Ali Ashar, S.Th.I
§
Ali Iqbal, M.Pd.I
§
M.karim
§
Nur Istiqomah,S.Pd.I
§
Edi Ahyani, S.Pd.I
§
Asmakin, S.Pd.I
Madrasah Diniyah saat ini memiliki siswa kurang lebih
220 santri (kelas Awwaliyah 150 santri; kelas Wusto: 50 santri; Klas Ulya 20,
dan di dalamnya terdapat 3 tingkatan, dengan masa pendidikan 3 tahun untuk
Kelas Awwaliyah, 2 tahun untuk kelas Wustho dan 2 tahun untuk kelas ‘ulya.
3.
Madrasah Aliyah
Madrasah aliyah yang berdiri dalam rangka merespon
keinginan masayarakat sekitar untuk
meningkatkan taraf pendidikan yang masih rendah telah memulai kegiatan belajar
mengajar sejak tahun 1999. Namun baru mndapat legalitas formal dari pihak
kantor wilayah Dapatermen Agama Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2005. Nomer
statistic Mdrasah (NSM) MA YAPIKA yang tercatdalam piagam pendirian
adalah:312330504477.
Madrasah Aliyah YAPIKA memiliki visi yang
menjadi arah pandangan perjalanannya ke depan ,yaitu mewujudkan generasi muslim
yang berakhlak mulia, tangguh,dan cendekiawa.
Adapun misi Madrasah AliyahYAPIKA ini
adalah:
4.
Mengembangkan pendidikan
agama islam berdasarkan kurikulum yang integrat dan kompetitif
5.
Membntuk lulusan yang
memiliki akidah kuat,bertakwa,dan berakhlak mulia.
6.
Membetuk lulusan yang
memiliki kemampuan intelektual,mental,spiritual,skill yang mantap
7.
Membentuk lulusan yang
mampu amengamal kan ajaran agama islam dan menyampaikan kepada keluarga dan
masyarakat berdasarkan manhaj ahlussunnag wal jama’ah
8.
Menyiapkan
lulusan untuk melanjudkan pendidikan ke perguruan tinggi
Kurikulum
yang digunakan oleh M.A. YAPIKA merupakan modifikasi perpanduan antara Depag
dan Pesantren.
Tenagga pengelolahpengajar M.A. YAPIKA
adalah para profisional muda alumni perguruan tinggi seperti Universitas Al
Ashar mesir , Universitas Islam Negri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN wali
songo semarang, Universitas Negri Yogyakarta (UNY), Universitas Gajah Mada
(UGM),STAINU dan berbagai perguruan tinggi negri/swasta lainnya dengan latar
belakan pondok pesantren. Madrsah yang dikepalai oleh H. Ali Min LC ini mmiliki
guru 15 orang dibantu oleh 3 wakil kepala madrasah dan 5 orang staf/karyawan.
Saat ini Madrasah Aliyah YAPIKA memiliki
siswa sebanyak 63 orang. Untuk tahun 2008/2009 ini tlah menamatkan siswa
sebanyak 5 angkatan . MA YAPIKA saat ini telah terektradiksi dari BAN-SM
tingkat Propinsi Jateng. Sehingga sudah bisa melaksanakan Ujian Nasional (UN)
mapun Ujian Madrasah (UM) secara mandiri. Usaha peningkatan kualitas Madrasah
Aliyah tersebut belum dapat di maksimalkan sebagai mana mestinya, dikarenakan proses
belajar mengajar berlasung ditempat, ruang dan sarana yang masih belum
memandai.
4.
Koperasi Pesantren.
Kopontren al-istiqomah telah berdiri sejak
di tetapkan oleh kepala kantor wilayah Departemen koperasi simpan dan PPK
propinsi jawa tengah atas nama menteri koperasi dan PPk pada tanggal 24
desember 1993 dengan nomor : 12148/BH/V, dengan nama lengkap kopontren “MENRA
BIRU” pondok pesantren Al-istiqomah.
Kopontren ini juga telah mendapat surat izin
usaha perdagangan (SIUP) dari kantor wilayah departermen perdagangan wilayah
jawa tengah atas nama mentri perdagangan pada tanggal 13 oktober 1994, dengan
nomor SIUP: 121/11.32/PK/X/1994.
Kegiatan koprasi pondok pesantren
(kopontren) Al-istiqomah yang sudah berjalan saat ini adalah; unit pertokoan/
warung santri, usaha pertanian, usaha penanaman albasia dan peternakan ayam.
Pada mulanya pendirian koprasi ini secara
formal dilakukan, karena adanya Masukan dari beberapa kalangan seperti
departermen koprasi & PPK dan departemen perdagangan kebumen. Namun begitu,
sebelumnya kegiatan perekonomian di pesantren ini telah menggeliat secara
perlahandan bertahap. Ketua kopontren al-istiqomah yang pertama kalinya adalah
Drzs. Sarmuji.
5.
Alumni PP. Al-istiqomah
Organisasi alumni pondok pesantren
al-istiqomah bernama KAI (Keluarga Alumni Al-Istiqomah). Saat ini jumlah
alumninya mencapai 500 orang santri yang tersebar di daerah kebume , jawa
tengah, jawa barat, jawa timur, dan Sumatra. Beberapa alumni ada yang
mnelanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri,
seperti IAIN Sunan Kalijaga Yogya, UGM,
STAIN, IAINU kebumen, Politeknik dan perguruan sewasta lain. Ada pula yang
meneruskan di luar negri, dan adajuga alumni yang diterima beasiswa dan sedang
kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.
Alumni lainnya sudah banyak yang berhasil
terjun memanfaatkan ilmunya di masyarakat, ada yangh jadi petani, pedagang,
peternak, pamong desa, guru swasta, PNS, dan ada yang jadi pengasuh pesantren.
Beberapa Ungkapan Wali Santri, Pada Waktu
Menyerahkan Anaknya di Pesantren
1.
Saya merasa bodoh dalam
ilmu agama, anak saya dititipkan/ diserahkan di pesantren agar lebih baik ilmu
dan amalnya, jangan seperti orangtuanya.
2.
Saya bersyukur, anaknya
nilai NEMnya rendah, kalau tinggi, pasti minta sekolah di sekolah vavorit, dan
biayanya mahal. Kalau disinikan murah, dan saya mampu untuk membiayainya.
3.
Saya sopir angkot, setiap
hari melihat tingkah laku pelajar dimobil yang saya baw, tingkah lakunyatidak
pantas bagi saya, jadi saya tidak suka anak saya putrid dilakukan seperti itu,
jadi ia harus dipesantren.
4.
Zaman sekarang anak usia
sekolah pergaulannya sudah rusak, ada yang mabuk-mabukan,sex bebas/ pergaulan
bebas, pake motor kebut-kebutan, nongkrong di alun-alun malam minggu, jadi
supaya anak saya selamat ia harus sekolah formal di lingkungan/ di bawah
naungan pesantren.
5.
Bapak/ Ibunya sedang
merantau diluar kota/ luar negri,supaya anaknya mndapat bimbingan yang baik ia
harus di titipkan di pesantren.
6.
Keluarganya retak/
orangtuanya bercerai, supaya anak selamat maka dititipkan kepada kakek dan
neneknya, setelah itu kakek dan neneknya tidak berhasil mendidiknya,dan
akhirnya mereka menitipkannya di pesantren.
7.
Bapak/ Ibunya sudah
meninggal, kemudian diasuh oleh kakek dan neneknya, ternyata mereka tidak
sempat konsentrasi mengawasi cucu, rusaklah pergaulan anak, kemudian ia
dititipkan di pesantren.
8.
Atas permintaan anaknya,
dia ingin belajar di pesantren dan orangtuanya menurutinya/ karena terbawa oleh
teman/ melihat teman yang pulang dari pesantren berpenampilan beda, tapi karena
tidak siap mental akhirnya gagal dipesantren.
9.
Orangtua mengidamkan
anaknya dipesantren, tapi tidak siap melihat anaknya mandiri, lalu gagal dan
dibawa pulang kembali.
10.
Karena kedewasaan anak,
memilih pesantren sebagai media pendidikan, tapi bertujuan pacarnya dipesantren,
yang demikian ada kalanya berhasil sampai akhir, tapi banyak juga yang gagal
dan tidak berhasil sampai akhir.
11.
Karena pertimbangan
Pesantren Al-Istiqomah:
a.
Berada di kampung.
b.
Biayanya tidak mahal/
murah.
c.
Terpadu/ inovatif dalam
metode/ misinya.
d.
Masih keluarga dan satu
provesi dengan wali santri.
e.
Dan lail sebagainya.
Semuanya dengan ikhlas,
Pengasuh memberikan bimbingan agama agar santri bisa mendapat ilmu yang
bermanfaat dan jadi “MUKMIN KANMIL”.
Mesjid
Pusat Kegiata Ibadah dan Mengaji